Pembangunan Rumah Adat Sa’o Ria Embu Leko di Desa Tenda-Tendawena telah sampai pada tahap akhir yaitu Ate Ki atau pemasangan atap alang-alang. Tahap ini menjadi puncak dari seluruh rangkaian pekerjaan karena memiliki makna penting, baik secara teknis maupun kultural.
Proses pemasangan atap alang-alang dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat desa bersama tokoh adat dan Seluruh Masyarakat Ana Kalo Fai-Walu, serta Ata Ine dari Nggela dan juga Keluarga dan ana mamo tenda . Alang-alang yang digunakan merupakan hasil swadaya masyarakat, dipilih dan dibeli secara teliti agar tahan lama serta sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal.
Penyelesaian pekerjaan ini bukan hanya sekadar menyelesaikan bangunan fisik, tetapi juga meneguhkan kembali identitas budaya masyarakat Desa Tenda-Tendawena. Rumah adat Sa’o Ria Embu Leko menjadi simbol persatuan, wadah musyawarah, serta tempat pelaksanaan berbagai ritual adat yang diwariskan oleh leluhur.
Dengan selesainya tahap pemasangan atap alang-alang, pembangunan rumah adat dapat dinyatakan rampung. Hal ini menjadi bukti nyata semangat kebersamaan, persaudaraan, dan kerja keras seluruh warga, sekaligus menegaskan komitmen untuk menjaga serta melestarikan budaya lokal sebagai warisan yang akan diwariskan kepada generasi mendatang.